
PuskesmasManutapen Kupang
Kelurahan Manutapen
Kecamatan Alak-Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur
DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai dengan demam 2-7 hari disertai dengan perdarahan, penurunan trombosit dan dapat disertai pula dengan gejala-gejala yang yang tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata hingga. Virus dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran DBD adalah perubahan iklim terutama saat memasuki musim penghujan. Habitat perkembangan nyamuk Aedes Aegepty adalah tempat-tempat yang dapat menampung air di dalam, di luar atau sekitar rumah serta tempat-tempat umum. Habitat perkembangbiakan nyamuk ini dapat dikelompokan menjadi tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki, bak mandi/wc, dll; Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti vas bunga, tempat minum bururng, barang bekas, dll; serta tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah pisang, dll. Pada musim hujan, populasi Aedes Aegepty akan meningkat karena telur-telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai terisi air hujan. Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk.
Saat ini, Kota Kupang sudah memasuki musim penghujan. Saat musim hujan, terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue. Peningkatan ini bukan karena tanpa alasan. Hal ini dikarenakan genangan hujan pada habitat meningkatkan peluang telur yang belum menetas menjadi menetas sehingga meningkatkan populasi nyamuk. Hal yang dapat kita lakukan saat ini adalah tetap waspada dan lakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain pengendalian vektor yakni nyamuk itu sendiri. Pengendalian vektor adalah upaya yang dilakukan untuk menurunkan risiko penularan oleh nyamuk dengan cara meminimalkan habitat perkembangbiakan nyamuk atau dikenal dengan sebutan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus. Yang menjadi sasaran kegiatan PSN 3M adalah semua tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk antara lain Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi/WC, drum, dll minimal seminggu sekali; Menutup rapat-rapat tempay penampungan air seperti gentong, tempayang, dll; serta Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng atau botol bekas. PSN 3M diiringi dengan kegiatan Plus lainnya antara lain mengganti air vas bunga/tempat minum burung atau tempat-tempat sejenisnya seminggu sekali, memperbaiki talang air yang tidak lancar, memasang kawat kasa pada lubang angin, memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk seperti lotion anti nyamuk, obat nyamuk semprot maupun bakar, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar, tidur dengan menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau tempat penampungan air, membersihkan lingkungan rumah minimal sekali seminggu, serta penggunaan abate pada tempat penampungan air yang tempat penampungan air minum. Saat ini Puskesmas Manutapen sedang mendistribusikan abate di Masyarakat melalui Posyandu, Pustu dan Membagikan langsung ke Masyarakat. Jika ada Bapa/Mama/Sodara/I yang belum mendapatkan abate, dapat langsung datang ke Puskesmas untuk memperoleh abate. Abate dibagikan kepada masyarakat secara gratis tanpa pungutan biaya apapun. Jika salah satu anggota keluarga terinfeksi DBD maka yang harus dilakukan adalah berikan air putih untuk mencegah dehidrasi serta berikan obat penurun panas. Jika panas tidak berhenti sampai 3 hari maka segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk diberikan tindakan.
Ayo Lakukan Tindakan Pencegahan dengan 3M Plus !!!!!!